Tanggal cantik masehi 10-11-12 membawa kami ikut merayakan hari bahagia salah seorang sahabat di Semarang. Saya sendiri belum pernah ke sana. Lain halnya dengan Mas E yang menghabiskan masa SMA di Ungaran, yang masuk dalam Kabupaten Semarang. Perjalanan yang singkat, mencicipi sedikit dari rasa kota yang panas namun sarat sejarah ini.
Kami mendapat tiket harga promo dari Maskapai Garuda Indonesia (i love GA!) untuk keberangkatan 9 November pukul 05.50 WIB. Berdua hanya menghabiskan Rp. 485.000 Jkt-Semarang (one way) yang saya beli dari aplikasi GA yang ada di Google Play Android ( i love that green robot, too!). Lalu, kami booked hotel ibis via Agoda (lagi-lagi) dengan harga promo sekitar Rp.300rb-an/malam. Setiba disana, hotel yang kami pesan tanpa servis sarapan pagi dan tidak ada sikat gigi di kamarnya (entah,sepertinya hampir semua tamu yang kami temui juga membeli sikat & pasta gigi dari luar hotel, meski hotel menjualnya di hotel shop). Sampai di Oktober, kami baru membeli tiket balik ke Jakarta (karena Mas E kejar manggungnya Sepultura 10 November malam di Senayan, Jakarta) dengan tiket Lion Air Semarang-Jkt berdua menghabiskan sekitar Rp. 700rb via online. Bayangkan, keberadaan low-cost airline Air Asia dan jaringan internet mengubah semua servis penerbangan dunia, termasuk Indonesia!
Karena waktu kami yang sangat mepet, kami mampir di Ungaran pada hari Jumat. Menengok saudara dan teman-teman lama Mas E. Fun! Meski kami tidak foto-foto, kami sangat berharap bisa kembali ke sana suatu saat nanti. Letak Ungaran seperti Bogornya Jakarta. Di sana juga saya ingin melihat ke Jalan Bandungan (gara-gara baca novelnya NH Dini dengan judul yang sama) kapan-kapan.
Sabtunya (10 Nov), barulah kami jalan-jalan ke Kota Lama dan Lawang Sewu. Oh iya, kemarin juga sempat kami mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong. Cantik sekali bangunannya, kan?